Senin, 26 April 2010

SAINS SD (STKIP HAMZANWADI Selong)

BAB I
HAKEKAT SAINS dan PENGEMBANGANYA

BY
ASWASULASIKIN



A. PENDAHULUAN.
Sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu yang terdiri atas Physcal science dan life science. Yang termamsuk Physcal science adalah ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorology dan fisika. Sedangkan life science meliputi Biologi (anatomi, fisologi, zoology, embriologi, mikrobiologi). A.N. Whitehead menyetakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/akta (orde observasi) dan orde kedua didasarkan pada konsep manusia mengenai alam semesta (orde konsepsional).
Dengan demikian sains berusaha membangkitkan minat manusia agar mau membangkitkan kecerdasan Dan pemahaman tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada habisnya. Tersingkapnya tabir rahasia alam maka oleh manusia maka dari sanalah mengalir informasi-informasi yang dihasilkan, jangkauan sains makin luas Dan lahirlah sifat terapanya yaitu Teknologi. Semula jarak antara sains dengan semua terapanya adalah lebar. Namun seiring dengan perkembangan jaman jarak tersebut makin lama makin sempit, sehingga muncul semboyan “ sains hari ini adalah technology hari esok”, semboyan ini berkali-kali dibuktikan kebenaranya oleh sejarah. Bahkan kini sais Dan technology telah manunggal menjadi budaya IPTEK yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang yaitu satu sisinya mengandung hakikat sains (the nature of science) Dan sisi lain mengandung makna technology (the meaning of technology). Jadi tingkat kemajuan sains bisa menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh Kemampuan sumberdaya manusia yang dimilki dalam menguasai IPTEK.
Khusus untuk sains SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya Dan menjawab atas penomela alam berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berfikir ilmiah. Focus program pengajaran sains hendaknya ditujukan untuk memupuk minat Dan pengembangan anak terhadap dunia mereka dimana mereka hidup.
Ciri yang menonjol pada pembelajaran sains di Indonesia adalah adanya nilai-nilai agama yang termasuk dalam kurikulum. Melalui pendidikan sains kita mendidik anak untuk meningkatkan iman Dan taqwanya kepada Tuhan yang Maha Esa pencipta alam semesta.

B. HAKEKAT IPA
1. Pengertian Sains (IPA)
Iilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari pristiwa-pristiwa di alam. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sitematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Sistematis artinya pengetahuan itu tersusun atas satu system yang tidak berdiri sendiri
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu akan sesuatu inilah yang membentuk pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan tingkat tinggi. Jelas bahwa sains termasuk mata pelajaran yang harus ditekuni dikuasai oleh generasi muda Indonesia karena sains adalah pondasi teknologi.
2. Sumber Pengetahuan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan ini secara sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuanya labia dari sekedar untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidupnya. Manusia mengembangkan kebudayaan, manusia member makna kepada hidupnya, manusia memanusiakan diri dalam hidupnya. Semua itu pada hakekatnya menyimpulkan bahwa manusia itu ddalam hidupnya mempunyai tujuan.tertentu yang labia tinggi dari sekedar mempertahankan kelangsungan hidupnya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuan Dan pengetahuan ini jugalah yang mendorong manusia menjadi makhluk yang khas di bumi.
Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia karena dua hal yakni, pertama memiliki bahasa untuk mengkomunikasikan informasikan Dan jalan fikir yang melatar belakangi informasi tersebut. Dua kelebihan yang membuat manusia map mengembangkan pengetahuan, bahasa yang bersifat komunikatif dan fikiran yang map menalar. Tentu saja pengetahuan berasal dari proses penalaran, sebab berfikirpun tidal senantiasa bernalar. Manusia bukan semata-mata makhluk berfikir tetapi juga merasa dan mengindra.
Berfikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan suatu pengetahuan yang benar batik yang bersifat konkrit maupun abstrak. Sebagai kegiatan berfikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu:
1. adanya pola berfikir yang secara luas disebut dengan logika. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran merupakan suatu proses berfikir logis.
2. Adanya sifat analitik dari proses berfikir. Penalaran merupakan suatu kegiatan berfikir yang menyandarkan kepada suatu analisis, Dan kerangka berfikir untuk analisis tersebut adalah logika yang bersnagkutan. Artinya penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang merupakan logika ilmiah.
Merasa merupakan suatu cara penarikan kesimpulan yang tidal berdasarkan penalaran yang biasa disebut dengan intuisi. Intuisi merupakan suatu kegiatan berfikir tidal analitik yang tidal mendasarkan dari pola berfikir tertentu. Berfikir intuitif memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat yang berfikir non analitik, yang kemudian sering bergaul dangan perasaan. Menurut Maslow intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience).
3. Bentuk Hasil olah Fikir
Hasil usaha aktif manusia dalam mengembangkan pengetahuan Dan dalam rangka mencari kebenaran dapat melalui fikiran baik kegiatan berfikir berdasarkan penalaran atau logis maupun tidal berdasarkan penalaran tertentu dapat berupa:
a. Mitos: merupakan hasil pemikiran ada yang berdasarkan penalaran juga ada yang tidal berdasarkan penalaran tertentu, disamping itu diperoleh melalui Disamping juga berkaitan dengan keparcayaan.
b. Filsafat: hasil pemikiran yang mendalama tentang suatu hal dengan mengandalkan pemikiran semata Dan normative karakteristik berfikir pertama adalah bersifa menyeluruh, artinya seorang ilmuan tida puas lagi mengenal ilmu hanta dari satu sudut pandang.
4. Ciri Khas Ilmu Pengtahuan.
Ilmu mulai dari penjelajahanya pada pengelaman manusia Dan berhenti dibatas pengalaman manusia. Hal ini disebabkan karena ilmu adalah manusiawi kerena ilmu sebagai ala pembantu manusia dalam menanggulangi masalah yang dihadapi sehari-hari. Ilmu diharapkan dapat memerangi penyakit, membangun jembatan,pembangkit listrik mendidik anak dan sebagainya. Jadi ilmu itu sumbernya obyektif: artinya adanya kesesuaian atau bukti dengan hasil pengindraan atau empiris.
Metode ilmiah merupakan landasan bagaimana ilmu itu diperoleh. Metode ilmiah adalah sintesis antara berfikir rasional dan bertumpu pada data empiris. Secara singkat ilmu diperoleh secara metodik artinya diperoleh dengan menggunakan cara tertentu yang teratur dan terkontrol.

C. Fungsi Sains
1. Fungsi sains untuk merubah sikap manusia terhadap alam semesta dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Orang percaya adalah pelangi adalah selendang bidadari, sedangkan orang IPA tahu bahwa pelangi itu berasal dari percikan air yang di tembus oleh sinar matahari.
b. Orang percaya gunung meletus karena meminta sesaji, sedangkan orang IPA tahu bahwa gunung meletus karena perbedaan tekanan antara materi yang menyumbat dengan gas Dan batu yang hendak keluar dari dalam gunung.
2. Fungsi Sains dalam mengetahui suatu Objek yaitu:
a. Fungsi sains untuk membangun pola fikir : perubahan pola fikir memiliki dua asfek yaitu: (1) pandangan manusia terhadap alam semesta, (2) perubahan sikap mental manusia alam memandang sesuatu: dari percaya kepada yang tahayul menjadi objektif.
b. Fungsi sains untuk menjelaskan: yang dijelaskan oleh sains adalah tentang ruang lingkup Dan sasaran sains, yaitu alam semesta Dan isinya. Sains menjelaskan adanya gejala-gejala alam Dan hubungan antara berbagai gejala alam. Yang dijelaskan oleh sains adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra, meskipun sering memerlukan alat bantu seperti mikroskop, teropong dll. Oleh karena itu cakupan sains menjadi labia luas sejalan dengan semakin canggihnya peralatan yang diciptakan oleh manusia. Dalam menjelaskan sains memiliki cirri-ciri khusus:
1. Analitis: mendeskripsikan semua bagian dari objek penelitianya serta hubungan antara bagian yang satu dengan yang lainya.
2. Logis: dapat diterima oleh akal.
3. Sistematis: terdapat hubungan satu dengan yang lain Dan kebenranya dapat dibuktikan (konsisten Dan sling melengkapi)
4. Kausatif: menjelaskan mengapa segala sesuatu itu terjadi
5. Kuantitatif: mengacu pada (1) kesimpulan yang kebenaranya dapat diuji, (2) penjelasanya disertai dengan angka-angka, (3)
c. Fungsi sains untuk mengetahui hasil pemikiran yang didasarkan atas adanya keteraturan yang ajeg dari gejala alam. Ex. Bode Dan titus (1977) meramalkan Planetoida yang belum ditemukan saat itu, dimana ramalan tersebut didasarkan pada keteraturan tatasurya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar